KEAJAIBAN ANGKA 19 DALAM ALQUR’AN
KEAJAIBAN ANGKA 19 DALAM AL QUR’AN
Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai kitab suci yang tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemukjizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli.
Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai kitab suci yang tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemukjizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang terkandung di
dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai
seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil
menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang
dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat
mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti
surat-surat/ayat-ayat dalam Quran serba berkelipatan angka 19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat : 30-31, yang artinya sbb :
“Di atasnya ada sembilanbelas (malaikat
penjaga). (QS. 74 : 30) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu
melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka
itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang yang beriman
bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan
orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di
dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan) : “Apakah
yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”
Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang
mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada
lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS. 74:31)”
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan
ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika
diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari
sebagian penemuannya tersebut :
1. Kita mengetahui bahwa setiap
surat-surat dalam Quran selalu diawali dengan bacaan ‘Basmalah’ sebagai
statement pembuka, yaitu “Bismillaahirrahmaanirraahiim” (yang artinya :
“dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”). Ternyata
bacaan ‘Basmalah’ tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf
(atau 19 X 1 ).
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari
kelompok kata : Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Penelitian
menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata
selalu merupakan kelipatan angka 19.
a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1 )
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142 )
c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3 )
d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 )
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142 )
c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3 )
d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 )
Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).
3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ).
4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran
ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 ), dengan perincian sbb:
Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat
ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat : 30.
Berbeda dengan surat-surat lain, surat
ke-9 memang khusus sengaja tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena isinya
merupakan ayat-ayat perang. Dalam Surat ke-9 ini kebanyakan pokok
pembicaraannya berisi tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai
dengan kaum musyrikin karena pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke
27 terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Sulaiman. Jadi
terdapat antagonis antara surat ke-9 dan surat ke-27.
Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3 :
“Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada
hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri
dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat
itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada
orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”
Terjemahan surat ke-27 ayat: 29-31: ”Ia
(Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah
surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi :
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah
kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan
berserah diri.”
5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat
ditemukannya bacaan ‘Basmalah’, kalau bilangan surat dan ayatnya
dijumlahkan hasilnya merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 27 + 30 = 57
(atau 19 X 3 ).
6. Dari point 4 di atas, ditemukan
hubungan yang menarik antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata
merupakan surat yang ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.
surat ke : 9, 10, 11, 12, ………………., 25, 26, 27
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
7. Dari point 6, apabila bilangan
surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s/d ke-27,
(9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 (atau 19 X 18 ).
8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4 )
9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata (atau 19 X 2 ).
10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3).
11. Wahyu terakhir (Surat ke-110 )
terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ), dan ayat pertama dari Surat ke-110
tersebut terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1).
12. Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112)
13. Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu
pertama, terdiri dari 19 ayat (atau 19 X 1 ) dan 304 huruf (atau 19 X 16
). Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang
ke-19 bila diurut/ dihitung mundur dari belakang Quran.
surat ke : 114, 113, 112, 111, ………………., 98, 97, 96
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa
Quran tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system),
sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20, yang artinya : “Allah telah
mengepung/ mengunci mereka dari belakang”.
14. Dari point 13, apabila bilangan
surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s/d ke-96,
(114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 (atau 19 X 105 ).
15. Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 ayat : 19 (atau 19 X 1 ).
16. Penulis juga menemukan bukti bahwa
surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat
ditemukan yang paling banyak dalam Quran, yakni masing-masing terdiri
dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian surat-surat yang memiliki 3
(tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua puluh sembilan), 30 (tiga puluh),
dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga)
buah surat. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan
kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu sbb :
surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari: 8 ayat
surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari: 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19, (atau 19 X 1 )
surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari: 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19, (atau 19 X 1 )
surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari: 3 ayat
surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari: 19 ayat
surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari: 29 ayat
surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari: 30 ayat
surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari: 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).
surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari: 19 ayat
surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari: 29 ayat
surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari: 30 ayat
surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari: 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).
17. Quran merupakan satu-satunya kitab
suci di dunia ini yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa
huruf-huruf (code letters) atau sebagaimana disebut dalam bahasa Arab
“Muqatta-‘aat” yang artinya “kata singkatan”. Di dalam Quran terdapat
sebanyak 29 (dua puluh sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14
(empat belas) macam kombinasi dari 14 (empat belas) huruf-huruf
“Muqatta- ‘aat”.
14 huruf-huruf itu adalah : alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, yaa’, ain, shad, tha’, shin, qaf, nun, dan kha’.
14 macam kombinasi huruf adalah :
1. Alif, lam, mim
2. Kha, mim
3. Alif, lam, ro’
4. Alif, lam, mim, ro’
5. Tho’, sin
6. Tho’, sin, mim
7. Ya’, sin
8. Nun
9. Kaf, kha’, ya’, ain, shod
10. Alif, lam, mim, shod
11. Shod
12. Qof
13. Ain, sin, qof
14. Tho’, ha’
1. Alif, lam, mim
2. Kha, mim
3. Alif, lam, ro’
4. Alif, lam, mim, ro’
5. Tho’, sin
6. Tho’, sin, mim
7. Ya’, sin
8. Nun
9. Kaf, kha’, ya’, ain, shod
10. Alif, lam, mim, shod
11. Shod
12. Qof
13. Ain, sin, qof
14. Tho’, ha’
29 surat-surat adalah : surat ke : 2, 3,
7, 10 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38,
40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya
huruf, banyaknya kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka
hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu 14 + 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3 ).
Tanda-tanda dengan kata singkatan ini,
ahli tafsir mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk
ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad
itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran.
Namun berkat penemuan angka 19 kini
terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-‘aat”
tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/ keautentikan Quran
karena berhubungan dengan angka 19, perhatikan demonstrasi berikut :
18. Surat ke-68 diawali huruf ‘Nun’.
Setelah diteliti jumlah huruf ‘Nun’ yang terdapat pada surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Nun’ kelipatan 19
68 133 19 X 7
68 133 19 X 7
Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6 :
“Nun. Berkat kemuliaan Tuhanmu, engkau (Muhammad) sekali-kali bukan
orang gila, dan sesungguhnya bagimu pahala yang besar, dan sesungguhnya
engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan
melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara
kamu yang gila.”19. Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’.
Setelah diteliti huruf ‘Qof’ yang terdapat pada kedua surat tersebut
sebanyak 114 huruf (atau 19 X 6 ). Ada yang berpendapat bahwa huruf
‘Qof’ ini singkatan dari kata ‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114
surat.
Surat ke ‘Qof’ kelipatan 19
42 57 19 X 3
50 57 + 19 X 3
=114
42 57 19 X 3
50 57 + 19 X 3
=114
Hal lain yang mengherankan adalah Allah
biasanya menyebut kaumnya Nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luuth” yang
ditemukan sebanyak 12 kali dalam Quran, namun pada surat ke-50 ayat 13,
sebutan tersebut berganti menjadi “Ikhwanu Luuth” yang artinya
“saudara-saudaranya Nabi Luuth”. Tampaknya Allah sengaja menghilangkan
unsur ‘Qaf’ dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf ‘Qaf’ dalam Quran
tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya akan
bertambah menjadi 115.
Berikut terjemahan surat ke-50 ayat: 1-2 :
“Qaaf, demi Al Quran yang sangat mulia, mereka tercengang lantaran
datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka
sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir : “Ini sesuatu perkara yang
amat aneh”.”
20. Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain’,
’Sin’, dan ‘Qof’. Setelah diteliti jumlah total ketiga huruf tersebut
pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Ain’ ‘Sin’ ‘Qof’ total kelipatan 19
42 98 + 54 + 57 = 209 19 X 11
42 98 + 54 + 57 = 209 19 X 11
21. Surat ke-36 diawali huruf ‘Ya’, dan
‘Sin’. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat
ke-36 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Ya’ ‘Sin’ total kelipatan 19
36 237 + 48 = 285 19 X 15
36 237 + 48 = 285 19 X 15
22. Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’,
‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-13 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Ro’ total kelipatan 19
13 605 + 480 + 260 + 137 = 1482 19 X 78
13 605 + 480 + 260 + 137 = 1482 19 X 78
23. Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’,
‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-7 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Shod’ total kelipatan 19
7 2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320 19 X 280
7 2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320 19 X 280
24. Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’,
‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada
surat ke-19 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Kaf’ ‘Kha’ ‘Ya’ Ain‘ Shod’ total kelipatan 19
19 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798 19 X 42
19 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798 19 X 42
25. Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf
‘Shod’. Total jumlah huruf ‘Shod’ dalam ketiga surat tersebut ternyata
merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Shod’
7 97
19 26
38 29 +
=152 (19 X 8 )
7 97
19 26
38 29 +
=152 (19 X 8 )
Ada hal yang menarik, yakni pada surat
ke-7 ayat 69 ditemukan kata ‘basthatan’ (jika dieja terdiri dari huruf
ba’, shod, tho’, ta’). Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja
dengan huruf ba’, sin, tho’, ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247).
Menurut riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh
Nabi Muhammad menuliskan kata ‘basthatan’ dengan huruf shod, namun unsur
huruf ‘shod’ itu tetap harus dibaca sebagai huruf ‘sin’, dan hal ini
ditandai dengan huruf sin tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil di
atas huruf ‘shod’. Tampak sekali bahwa Allah memberi tambahan huruf
‘shod’ agar jumlahnya dalam Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika
tidak maka jumlahnya berkurang menjadi 151.
Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69 :
“Apakah kamu (tidak percaya) dan heran ketika datang kepadamu peringatan
dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk
memberi peringatan kepadamu ? Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu
sebagai angkatan pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah
‘melebihkan’ kekuatan tubuh dan perawakanmu.”
26. Surat ke-40 s/d ke-46 diawali huruf
‘Kha’ dan Mim. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada
surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Kha ’Mim
40 64 380
41 48 276
42 53 300
43 44 324
44 16 150
45 31 200
46 36 225
=292 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113)
40 64 380
41 48 276
42 53 300
43 44 324
44 16 150
45 31 200
46 36 225
=292 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113)
27. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15
diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut
pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
10 1319 + 913 + 257 = 2489 19 X 131
11 1370 + 794 + 325 = 2489 19 X 131
12 1306 + 812 + 257 = 2375 19 X 125
14 585 + 452 + 160 = 1197 19 X 63
15 493 + 323 + 96 = 912 19 X 48
10 1319 + 913 + 257 = 2489 19 X 131
11 1370 + 794 + 325 = 2489 19 X 131
12 1306 + 812 + 257 = 2375 19 X 125
14 585 + 452 + 160 = 1197 19 X 63
15 493 + 323 + 96 = 912 19 X 48
28. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32
diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf
tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 19 X 521
3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 19 X 298
29 774 + 554 + 344 = 1672 19 X 88
30 544 + 393 + 317 = 1254 19 X 66
31 347 + 297 + 173 = 817 19 X 43
32 257 + 155 + 158 = 570 19 X 30
2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 19 X 521
3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 19 X 298
29 774 + 554 + 344 = 1672 19 X 88
30 544 + 393 + 317 = 1254 19 X 66
31 347 + 297 + 173 = 817 19 X 43
32 257 + 155 + 158 = 570 19 X 30
29. Surat ke-19 diawali huruf kaf, ha’,
ya’, ain, dan shod. Surat ke-20 diawali huruf tho’ dan ha’. Surat ke-26
diawali huruf tho’, sin, dan mim. Surat ke-27 diawali huruf tho’ dan
sin. Surat ke-28 diawali huruf tho’, sin, dan mim. Maka perhatikanlah
hubungan yang sangat menarik berikut ini :
Surat ke: ‘Ha’ ‘Tho’ ‘Sin’ Mim
19 175 — — —
20 251 28 — —
26 — 33 94 484
27 — 27 94 —
28 — 19 102 460
426 +107 + 290 + 944 = 1767 (19 X 93)
19 175 — — —
20 251 28 — —
26 — 33 94 484
27 — 27 94 —
28 — 19 102 460
426 +107 + 290 + 944 = 1767 (19 X 93)
Data pada point 29 di atas dapat
dijelaskan dalam Ilmu Matematika. Kumpulan huruf-huruf yang memulai
kelima surat di atas adalah himpunan yang anggota-anggotanya adalah
huruf-huruf yang bersangkutan. Pada kolom pertama adalah irisan himpunan
1 dan 2 yang adalah huruf ‘Ha’ pada surat ke-19 dan 20; yaitu
175+251=426. Pada kolom kedua adalah 28+33+27+19 yang merupakan irisan
empat himpunan; yaitu himpunan 1 iris, himpunan 2 iris, himpunan 3 iris,
himpunan 4 iris, himpunan 5 iris; yang adalah himpunan dengan anggota
huruf Tho’. Lebih lanjut kolom ketiga adalah irisan himpunan 3 dan 5
dikurangi himpunan 4; yaitu himpunan dengan anggota huruf ‘Mim’.
Hal di atas ini merupakan suatu kenyataan bahwa Quran perlu dilihat dengan kaca mata orang-orang eksak, karena tak mungkin diungkap oleh seorang sastrawan.
Hal di atas ini merupakan suatu kenyataan bahwa Quran perlu dilihat dengan kaca mata orang-orang eksak, karena tak mungkin diungkap oleh seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19 :
1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9,
dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan
bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan
tersebut menunjukkan sifat Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha Akhir’ (Surat
ke-57 ayat : 3).
3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang
‘Maha Esa’ (surat ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan
pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu ‘Maha
Besar’.
4. Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
5. Dalam buku “Atlas Anatomi” yang
disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari
kerangka manusia yaitu : – tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada
12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang
tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia
karena didalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan dari otak,
dengan saraf-saraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan
pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.
6. Pada point 5, juga ditemukan hal yang
menarik, alat-alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah
penting fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat
19 ruas tulang pada masing-masing tapak tangan/kaki (dengan
mengecualikan ruas-ruas pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila
bentuk tapak tangan/ kaki kita menyerupai bentuk kata Allah (dalam
Bahasa Arab) ?
Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang
melatarbelakangi komposisi literer Quran, suatu fenomena unik yang
tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Illahi,
bukan karya manusia. Otak manusia tidak akan mampu mencipta karya
literer yang tunduk pada suatu kode matematik yang sekaligus membawa
tema utamanya. Apalagi mengingat turunnya wahyu secara berangsur-angsur,
dengan bahagian-bahagian surat yang acak tidak berurutan, disesuaikan
dengan peristiwa-peristiwa yang melatar-belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi
sebagai pemeliharaan keutuhan Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk
mencek apakah dalam sebuah kitab Quran terdapat suatu kesalahan atau
tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam
Quran multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil
hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu
kesalahan. Demikianlah seluruh isi Quran seutuhnya akan tetap asli
hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang
merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a’lam bissawab.
Sebagai bahan renungan saya cuplikkan beberapa ayat di bawah ini :
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan Kami pulalah yang tetap menjaganya.”(QS.15 : 9)
“Yang tidak datang kepadanya (Quran)
kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang
diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”(QS.41 :
42)
“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dengan yang salah.”(QS.86 : 13)
“Dan bacakanlah apa yang diwahtukan
kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Quran). Tidak ada seorangpun yang dapat
merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat
berlindung selain dari pada-Nya.”(QS.18 : 27).
Comments
Post a Comment